BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Tempe
merupakan salah satu makanan yang sering di konsumsi oleh masyarakat. Tempe
merupakan salah satu produk olahan berbasis bioteknologi. Bioteknologi
merupakan cabang dari lmu Biologi. Tempe
terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus
sp. Jamur ini akan mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar
dicerna menjadi protein sederhana yang mudah dicerna karena adanya
perubahan-perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat.
B.
Rumusan
Masalah
Bagaimanakah cara pembuatan tempe?
C.
Tujuan
Untuk mengetahui cara pembuatan tempe.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A.
Landasan
Teori
·
Pengertian
Bioteknologi
Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan
disilin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi
bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan
agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam
skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jika ditinjau secara
modern, bioteknologi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang
sudah direkayasa untuk menghasilkan barang dan jasa pada skala industri.
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai
bahan mentah dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya
misalnya bakteri dan kapang. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel
tumbuhan atau sel hewan yang dikembangkan sebagai bahan dasar sebagai proses
industri. Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau
biomassa dan perubahan atau transformasi kimia yang diinginkan.
·
Sejarah
Perkembangan Tempe
Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa
Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung
sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki
kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.
Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun
1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan bahwa
pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu,
masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi
dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang
mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang
memproduksi makanan sejenis, yaitu koji kedelai yang difermentasikan
menggunakan kapang Aspergillus. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke
seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke
seluruh penjuru Tanah Air.
Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui
orang-orang Belanda. Pada tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan
mikrobiologi dari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk
mengidentifikasi kapang tempe. Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di
Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.
Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak
tahun 1946. Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di
Amerika, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat
Cina, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika,
tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.
Pada tahun 1940-an dilakukan usaha untuk
memperkenalkan tempe ke Zimbabwe sebagai sumber protein yang murah. Namun
demikian, usaha ini tidaklah berhasil karena masyarakat setempat tidak memiliki
pengalaman mengkonsumsi makanan hasil fermentasi kapang.
Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di
dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi
kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk
produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per
orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.
Perhatian yang begitu besar terhadap tempe sebenarnya
telah dimulai sejak zaman pendudukan Jepang di Indonesia. Pada saat itu, para
tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung
lapar. Menurut Onghokham, dengan adanya tempe dan kandungan gizi yang
dimilikinya, serta harga yang sangat terjangkau, menyelamatkan masyarakat
miskin dari malagizi (malnutrition).
B.
Hipotesis
1. Proses
pembuatan tempe cukup mudah dan praktis sehingga dapat dilakukan secara manual
dirumah.
2. Tempe
makanan yang bergizi tinggi namun dengan harga yang terjangkau.
3. Jamur
Rhizopus oryzae sangat berpengaruh
dalm bioteknologi pembuatan tempe ini.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Alat
dan Bahan
Alat : Bahan:
1. Baskom 1.
Kacang Kedelai (1/4 kg)
2. Plastik 2.
Ragi Tempe
3. Sendok
Pengaduk 3. Air
4. Panci
5. Ember
6.
Saringan
besar
7.
Lilin
B.
Langkah Kerja
1.
Siapkan
alat dan bahan.
2.
Rebus
kacang kedelai ¼ kg sekitar 45 menit.
3.
Tiriskan,
sekitar 10 menit.
4.
Rendam
kacang kedelai yang sudah direbus tadi, kedalam ember yang sudah berisi air,
rendam selama 2 hari.
5.
Bersihkan
kulit pada kacang kedelai yang telah lunak.
6.
Tiriskan,
dan masukan kedalam ember.
7.
Panaskan
air, masukan air tersebut kedalam ember yang berisi kacang kedelai , rendam
sekitar 10 menit.
8.
Tiriskan
kembali kacang kedelai tersebut.
9.
Taburkan
1 sendok makan ragi, kedalam ember yang berisi kacang kedelai, kemudian aduk
hingga merata, dan diamkan selama 30 menit.
10. Masukan kacang kedelai yang sudah diberi
ragi kedalam plastik.
11. Padatkan sampai merata.
12. Rapatkan plastik tersebut dengan
menggunakan api pada lilin yang dinyalakan.
13. Lubangi plastik tersebut.
14. Simpan plastik yang berisi kacang kedelai
ditempat yang suhunya lembab sehingga terjadi proses fermentasi selama 2 hari
hingga seluruh permukaan kedelai tertutupi jamur.
FOTO PROSES PEMBUATAN TEMPE
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil percobaan diatas dapat kita ketahui bahwa proses pembuatan tempe itu
sangat mudah dan praktis, sehingga kita dapat membuatnya sendiri dirumah,
inilah salah satu manfaat biologi yang telah kita rasakan dalam bidang makanan,
yaitu dengan memanfaatkan jenis kapang seperti Rhizopus oryzae dalam pembuatan tempe. Sehingga didapatlah bahan
makanan yang banyak mengandung gizi dengan harga terjangkau.
B.
Saran
Untuk mendapatkan
tempe dengan hasil terbaik, maka harus diperhatikan setiap proses yang dilakukan.
Dimulai dari persiapan bahan-bahan, pemberian ragi, waktu pendiaman. Oleh
karena itu, kita tidak boleh berhenti berlatih dan harus pantang menyerah.
"Bermanfaat sekali jangan lupa mampir ya buat yang suka main togel, casino dan slot online disini tempat terbaiknya
BalasHapusKERIS2 = keris2.com
Dapatkan promo menarik di beberapa bandar togel, slot dan casino online pilihan kamu sekarang!
- Cashback Togel 5%
- Cashback Casino Up 10%
- Cashback Slot 5%
Rollingan Besar yang selalu menanti untuk kamu sekarang Coba keberuntungan kamu disini
- Rollingan Casino 0.7%
- Rollingan Slot 0.7%
Dapatkan diskon spesial togel dan hadiah tinggi yang menanti untuk kamu sekarang juga!
- Diskon Togel 2D = 29% Hadiah x70
- Diskon Togel 3D = 59% Hadiah x400
- Diskon Togel 4D = 66% Hadiah x3000
Semua game ada disini :
Agen Togel, Agen Togel Aman, Agen Togel Terpercaya, Agen Togel Online, Bandar Togel, Bandar Togel Online, Bandar Togel Terpercaya,
Bandar Togel Aman, Situs Togel, Situs Togel Online, Situs Togel Terpercaya, Situs Togel Aman, Togel Online, Togel Online Aman,
Togel Online Terpercaya, Togel Online Terbaik,Agen Slot, Agen Slot Online, Agen Slot Terpercaya, Agen Slot Aman,
Bandar Slot, Bandar Slot Aman, Bandar Slot Terpercaya, Bandar Slot Online, Situs Slot, Situs Slot Online,
Situs Slot Terpercaya, Situs Slot Aman, Situs Slot Terbaik, Agen Casino, Agen Casino Online, Agen Casino Aman, Agen Casino Terpercaya,
Bandar Casino, Slot Online, Casino Online, Bandar Casino Terpercaya, Bandar Casino Terbaik, Bandar Casino Aman,
Situs Casino Online, Situs Casino Terpercaya, Situs Casino Aman, Situs Casino Indonesia.
Kami tunggu Kehadirannya Ya Pasti Menang Berapapun Kami Bayar !!!"